Tiga hari terakhir, saya mengikuti pelatihan menulis academic writing yang diselenggarakan oleh SEAQIM, sebagai kelanjutan dari acara ISMEI tahun lalu. ISMEI adalah seminar internasional yang befokus pada inovasi dan pendidikan matematika, dengan membawa tema literasi numerasi untuk tahun lalu. Saya mengirim artikel saya untuk mengikuti seminar tersebut. Artikel saya diterima untuk diterbitkan sebagai bagian dari prosiding ISMEI. Setelah proses review, saya memperoleh feedback yang bikin saya pusing saking banyaknya komentar yang cukup pedas. Saya sampai merasa, tulisan saya tidak layak terbit. Tapi saya masih berpikir ide tulisan ini bagus untuk dibaca dan menambah kekayaan fenomena penelitian di bidang pendidikan matematika. Saya masih bertekad tulisan saya ada manfaatnya. Saya kirim revisi saya sesuai dengan arahan reviewer, meskipun seadanya dan sepertinya masih banyak kurangnya. Saya kira sudah selesai. Biasanya setelah ini akan ada kabar bakal terbit.

Namun, seminggu kemudian saya diundang untuk mengikuti pelatihan menulis seperti yang saya sebutkan ini. Saat teman saya, yang juga mengirimkan artikel ilmiahnya, mengucapkan congrats! karena diundang mengikuti pelatihan, saya malah makin insecure.Aduh! Ini tulisan saya sejelek itu kah sampai harus dikasih pelatihan? Saya senang diundang pelatihan, tapi di sisi lain, saya makin merasa tidak punya kemampuan untuk menulis artikel ilmiah sehingga diundang untuk mengikuti pelatihan ini. Semakin mendekati hari pelatihan, saya makin kehilangan kepercayaandiri saya. Iya, saya kehilangan itu tiba-tiba. Selama ini, biasanya saya suka share kegiatan yang saya ikuti atau proyek yang sedang saya lakukan atau kegiatan mengajar saya di Instagram Story. Tapi karena tiba-tiba kehilangan kepercayaan diri, saya mulai bingung sama nilai diri saya. Iya, memang separah itu kadang.

Hari pertama pelatihan disebutkan bahwa pelatihan ini untuk penulis artikel yang diterima sebagai bagian dari prosiding seminar, yang akan diterbitkan melalui Atlantas Press (jika tidak salah). Makanya ada pelatihan ini adalah untuk mengikuti format sesuai dengan penerbit dan trainernya adalah Professor Sharon Locke dari Illinois dengan fokus penelitian tentang STEM. Namun sejam terakhir hari pertama saya tidak bisa konsen karena ada gempa di Turki dan adik saya yang sedang belajar (tapi lagi liburan di luar kota entah dimana) tidak bisa dihubungi (sekarang sudah bisa, alhamdulillah aman). Pada hari kedua, saya makin merasa banyak salahnya dalam tulisan saya. Saya makin insecure dengan tulisan saya. Banyak yang perlu diperbaiki dan diubah struktur penulisannya. Melihat teman saya bisa berinteraksi dengan trainer langsung dan diskusi langsung mengenai tulisannya, saya makin merasa kehilangan kepercayaan diri saya untuk berbicara, bertanya, atau berdiskusi langsung dengan trainer yang enlighten me more about academic writing. Padahal itu kesempatan emas untuk berdiskusi langsung. Saya berkali-kali mengingatkan diri saya agar keluar dari energi negatif ini, “Astaghfirullah, Faliq! Bangun! Ga akan beres ini kalo insecure terus! Ini bukan dirimu! Biasanya kamu nanya terus!” Saya ingin bertanya banyak hal, namun kepercayaan diri saya hilang dan orang-orang yang punya percaya diri untuk berinteraksi langsung membuat saya makin tidak memiliki keberanian untuk bertanya karena saya merasa tulisan saya terrible.

Saya mencoba untuk mendapatkan kembali keberanian saya. Saya berdiskusi dengan teman saya, Sailah, mengenai penelitian yang saya tulis itu. Benar. Objektif penelitian saya tidak jelas. Dua jam berdiskusi membuahkan hasil: saya fokus terhadap masalah yang harus saya hadapi. Bukan pemikiran saya yang mengklaim saya tidak punya kemampuan menulis. Saya lebih fokus terhadap masalah-masalah yang membuat tulisan saya kurang jelas dibaca. Kemudian, pagi harinya, hari ini, saya diskusi dengan mahasiswi S3 Pendidikan Matematika UPI, Mbak Ipung, kerja di P4TK Matematika (ya allah terima kasih banyak telah menghadirkan Mbak Ipung di dunia faliq), tentang penelitian saya. Apa saya perlu ambil data lagi atau seperti apa. Arahan Mbak Ipung lebih jelas. Mbak Ipung memahami apa yang ingin saya sampaikan melalui tulisan saya. Berkali-kali saya bilang saya ga pede dengan tulisan ini. Mbak Ipung bilang, “Ini kan kamu mengungkapkan kenapa itu terjadi. Gapapa, ini bagus kok idenya, cuman perlu ditulis secara eksplisit.” Berdiskusi dengan orang-orang yang memahamimu secara personal dan orang yang sedang menggeluti bidang yang sama (penelitian di pendidikan matematika) membantumu menemukan nilai dirimu kembali sehingga kamu bisa menemukan kembali percaya dirimu.

Saya berterima kasih banyak-banyak kepada mereka berdua, semoga kalian yang mengembalikan kepercayaan diri saya dan niat saya untuk menulis artikel itu, dilimpahi rejeki banyak banyak, dilancarkan semua urusannya. Terima kasih sudah memahami saya dan mengembalikan diri saya ada semula.

Untuk memulai hari ini, saya memakai cardigan hijau dengan kaos turtle neck coklat dikombinasikan dengan rok hijau bermotif bunga-bunga dan sepatu dari Adorable Project I want to be well-dressed to ensure myself I am fine and get my confidence back. Saya meluncur ke kedai kopi Makmur Jaya Coffee Roaster yang dekat UNISBA. Saya perlu suasana baru untuk lebih fokus pada memecahkan masalah pada tulisan saya.

Saya terlambat mengikuti workshop hari ketiga hari ini. Namun, kepercayaan diri saya kembali. Saya mulai fokus ke bagaimana mengatasi kekurangan-kekurangan dalam tulisan saya. Saya juga mulai berani untuk berdiskusi dengan Ms Tyas, dari SEAQIM, untuk menyampaikan kebingungan-kebingungan saya. Saya menyukai diri saya hari ini. Meskipun banyak yang harus dikerjakan, I have energy to deal with those.

Hari ini kita belajar membuat kajian pustaka. Banyak hal baru yang saya pelajari hari ini. Penjelasan Sharon mudah dipahami dan diikuti untuk memperbaiki bagian kajian pustaka dalam artikel saya,

Pada pelatihan hari ini kami juga memperoleh aplikasi baru untuk membantu kita dalam memperoleh referensi yang berkaitan dengan penelitian kita, yaitu researchrabbit. Ini lebih sophisticated dibandingkan researchgate, yang biasa saya gunakan untuk memperoleh referensi. Saya juga mencari nama saya di dalam kotak pencarian.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren